| Adnan Saidi, Hatta, Yusof Ishak, Muszaphar Shukor, Natsir, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Hamka, Yamin, Marah Roesli, Chairil Anwar, Agus Salim
kurang lebih 5.475.000(2000) di Indonesia [1]
Jabotabek, Indonesia: 636.000.Riau, Indonesia:
534.854.
Jambi, Indonesia: 385.734.
Sumatera Utara, Indonesia: 306.550.
Kepulauan Riau, Indonesia: 111.463.
Bengkulu, Indonesia: 66.861.
Sumatera Selatan, Indonesia: 64.215.
Negeri Sembilan, Malaysia:
450.000[2].
01. Etimologi
Nama Minangkabau berasal dari dua kata,
minang dan kabau.
Nama itu dikaitkan dengan suatu
legenda khas Minang yang dikenal didalam
tambo.
Dari tambo tersebut, konon pada
suatu masa ada satu kerajaan asing (biasa ditafsirkan sebagai
Majapahit) yang datang dari laut akan
melakukan penaklukan.
Untuk mencegah pertempuran, masyarakat
setempat mengusulkan untuk mengadu kerbau.
Pasukan asing tersebut
menyetujui dan menyediakan seekor kerbau yang besar dan agresif,
sedangkan masyarakat setempat menyediakan seekor anak kerbau yang
lapar dengan diberikan pisau pada tanduknya.
Dalam pertempuran,
anak kerbau yang lapar itu menyangka kerbau besar tersebut adalah
induknya.
Maka anak kerbau itu langsung berlari mencari susu dan
menanduk hingga mencabik-cabik perut kerbau besar tersebut.
Kemenangan itu menginspirasikan masyarakat setempat memakai nama
Minangkabau[11], yang berasal
dari ucapan 'Manang kabau' (artinya menang kerbau).
Nama
Minangkabau juga digunakan untuk menyebut sebuah nagari, yaitu Nagari Minangkabau, yang
terletak di kecamatan Sungayang, kabupaten Tanah Datar, provinsi Sumatera Barat.
Dalam catatan sejarah kerajaan Majapahit, Nagara kretagama[12] bertarikh 1365 M, juga telah ada menyebutkan nama Minangkabwa sebagai salah satu dari negeri Melayu yang ditaklukannya.